Tulang Rapuh Mengintai Kenali Gejala Osteoporosis Sebelum Terlambat!

Read Time ~ 2 minutes

Osteoporosis, atau pengeroposan tulang, adalah kondisi di mana kepadatan dan kualitas tulang menurun, membuatnya menjadi rapuh dan rentan patah. Seringkali disebut sebagai “silent disease” atau penyakit tanpa gejala, osteoporosis dapat berkembang tanpa disadari hingga terjadi patah tulang. Mengenali gejala-gejala awal atau faktor risiko osteoporosis sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan komplikasi serius.

Gejala Awal yang Seringkali Terabaikan

Pada tahap awal, osteoporosis biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas. Inilah mengapa penting untuk mewaspadai faktor risiko seperti usia lanjut, riwayat keluarga osteoporosis, menopause dini, kekurangan kalsium dan vitamin D, serta penggunaan obat-obatan tertentu (misalnya, kortikosteroid jangka panjang).

Gejala Lanjut yang Perlu Diwaspadai

Seiring dengan perkembangan osteoporosis, beberapa gejala mungkin mulai muncul, meskipun seringkali dianggap sebagai bagian dari proses penuaan biasa. Berikut adalah beberapa gejala lanjut yang perlu diwaspadai:

  • Nyeri Punggung Kronis: Nyeri punggung yang terus-menerus atau berulang, terutama jika tidak ada riwayat cedera yang jelas, bisa menjadi tanda adanya fraktur kompresi pada tulang belakang akibat osteoporosis.
  • Postur Tubuh Membungkuk (Kifosis atau “Dowager’s Hump”): Kehilangan kepadatan tulang di tulang belakang dapat menyebabkan kolapsnya vertebra, mengakibatkan postur tubuh yang semakin membungkuk seiring waktu.
  • Penurunan Tinggi Badan: Tinggi badan yang berkurang secara signifikan seiring waktu juga bisa menjadi indikasi adanya fraktur kompresi pada tulang belakang.
  • Patah Tulang yang Terjadi dengan Mudah: Patah tulang yang terjadi akibat benturan ringan atau bahkan tanpa penyebab yang jelas (misalnya, saat batuk atau bersin) adalah tanda utama osteoporosis yang sudah parah. Patah tulang panggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang adalah yang paling umum terjadi akibat osteoporosis.

Mengapa Gejala Seringkali Tidak Terdeteksi Awal?

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan dari waktu ke waktu tanpa menyebabkan rasa sakit yang signifikan pada awalnya. Tubuh mungkin beradaptasi dengan perubahan ini sampai akhirnya terjadi patah tulang. Inilah mengapa skrining osteoporosis melalui tes kepadatan tulang (densitometri tulang atau DEXA scan) sangat penting, terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko.