Tenangkan Pikiran, Kuatkan Diri: Strategi Mengelola Stres pada Pasien dengan Penyakit Neurologis (Parkinson, Multiple Sclerosis)

Read Time ~ 2 minutes

Hidup dengan penyakit neurologis kronis seperti Parkinson atau Multiple Sclerosis (MS) menghadirkan tantangan fisik yang signifikan. Namun, beban emosional dan stres yang menyertainya seringkali sama beratnya. Mengelola stres secara efektif adalah bagian integral dari perawatan holistik bagi pasien dengan kondisi ini, membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mental mereka.

Diagnosis penyakit neurologis dapat memicu berbagai emosi, termasuk kecemasan, ketakutan akan progresivitas penyakit, frustrasi dengan keterbatasan fisik, dan bahkan depresi. Gejala-gejala penyakit itu sendiri, seperti tremor pada Parkinson atau kelelahan dan perubahan kognitif pada MS, dapat semakin meningkatkan tingkat stres. Ketidakpastian tentang masa depan dan dampak penyakit pada kehidupan sehari-hari juga menjadi sumber tekanan psikologis yang berkelanjutan.

Stres yang tidak terkelola dapat memperburuk gejala penyakit neurologis. Misalnya, stres dapat memperparah tremor pada Parkinson atau meningkatkan kelelahan dan kekakuan pada MS. Stres juga dapat memengaruhi suasana hati, memicu iritabilitas, dan mengganggu pola tidur, yang semuanya dapat berdampak negatif pada kualitas hidup pasien.

Oleh karena itu, mengembangkan strategi mengelola stres yang efektif sangat penting bagi pasien dengan Parkinson dan MS. Salah satu langkah awal adalah mencari dukungan sosial. Berbicara dengan keluarga, teman, kelompok dukungan, atau terapis dapat membantu mengurangi perasaan isolasi dan memberikan ruang aman untuk berbagi pengalaman dan kekhawatiran.

Menerapkan teknik relaksasi secara teratur dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi stres fisik dan mental. Latihan pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau mendengarkan musik yang menenangkan adalah beberapa cara yang bisa dicoba. Menjadwalkan waktu untuk aktivitas relaksasi setiap hari dapat memberikan manfaat yang signifikan.

Aktivitas fisik yang disesuaikan dengan kemampuan juga dapat membantu mengelola stres dan meningkatkan suasana hati. Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau tai chi dapat melepaskan endorfin, yang memiliki efek positif pada mental. Konsultasikan dengan terapis fisik atau okupasi untuk menentukan jenis dan intensitas aktivitas yang aman dan bermanfaat.

Mengembangkan hobi dan minat di luar pengelolaan penyakit dapat memberikan pengalihan yang positif dan mengurangi fokus pada gejala. Melakukan aktivitas yang disukai dapat meningkatkan rasa bahagia dan mengurangi tingkat stres.