Penyakit Dalam Tubuh Bisa Berbahaya Wajib Ditangani: Perlemahan Hati

Read Time ~ 2 minutes

Kesehatan penyakit hati merupakan aspek krusial bagi fungsi metabolisme dan detoksifikasi tubuh. Salah satu kondisi yang seringkali tidak disadari namun berpotensi berbahaya adalah perlemahan hati atau fatty liver. Sebagai salah satu jenis penyakit hati, perlemahan hati terjadi ketika terlalu banyak lemak menumpuk di sel-sel hati. Mengenali penyebab, gejala (meskipun seringkali tanpa gejala), dan pentingnya penanganan perlemahan hati sebagai penyakit hati yang wajib diatasi adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan hati yang lebih serius.

Perlemahan hati, atau steatosis hepatis, dapat dibagi menjadi dua jenis utama: perlemahan hati non-alkoholik (NAFLD) dan perlemahan hati alkoholik (AFLD). NAFLD tidak disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan dan seringkali terkait dengan obesitas, diabetes tipe 2, kadar lemak darah tinggi, dan sindrom metabolik. Sementara itu, AFLD disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama.

Seringkali, perlemahan hati sebagai penyakit hati tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Namun, seiring perkembangan kondisi, beberapa orang mungkin mengalami kelelahan kronis, nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian kanan atas, atau perut terasa penuh. Jika perlemahan hati berlanjut tanpa penanganan, dapat berkembang menjadi peradangan hati (steatohepatitis), fibrosis (pembentukan jaringan parut), dan akhirnya sirosis (kerusakan hati permanen) yang dapat menyebabkan gagal hati dan kanker hati.

Mengapa perlemahan hati sebagai penyakit hati berbahaya dan wajib ditangani? Meskipun pada awalnya mungkin tidak menimbulkan masalah yang signifikan, akumulasi lemak berlebihan di hati dapat mengganggu fungsi normal organ ini. Peradangan yang menyertainya dapat memicu kerusakan sel-sel hati secara progresif. Sirosis, sebagai stadium lanjut perlemahan hati, merupakan kondisi yang serius dan dapat mengancam jiwa.

Penanganan perlemahan hati berfokus pada mengatasi penyebab yang mendasarinya dan menerapkan perubahan gaya hidup. Untuk NAFLD, langkah-langkah utama meliputi penurunan berat badan melalui diet sehat dan olahraga teratur, pengendalian kadar gula darah bagi penderita diabetes, dan pengelolaan kadar lemak darah. Tidak ada obat khusus yang disetujui untuk NAFLD, namun penelitian terus dilakukan. Untuk AFLD, langkah terpenting adalah menghentikan konsumsi alkohol sepenuhnya.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki faktor risiko perlemahan hati, seperti obesitas, diabetes, atau riwayat konsumsi alkohol berlebihan, meskipun tidak merasakan gejala. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes darah (termasuk tes fungsi hati), dan mungkin pemeriksaan pencitraan seperti USG perut untuk mendiagnosis penyakit hati ini.

Jangan pernah menganggap remeh perlemahan hati. Dengan deteksi dini dan perubahan gaya hidup yang tepat, perkembangan penyakit hati ini dapat dihentikan atau bahkan dibalikkan, sehingga mencegah komplikasi yang lebih serius.