Klebsiella pneumoniae adalah bakteri gram-negatif yang umum ditemukan di usus manusia dan lingkungan. Meskipun seringkali tidak berbahaya di usus, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius ketika menyebar ke bagian tubuh lain, terutama paru-paru dan saluran kemih.
Salah satu ancaman utama K. pneumoniae adalah pneumonia, infeksi paru-paru yang dapat terjadi di komunitas maupun di lingkungan rumah sakit. Gejala pneumonia meliputi batuk, demam, nyeri dada saat bernapas, sesak napas, dan dahak yang kental berwarna seperti jeli currant atau berdarah.
Selain pneumonia, K. pneumoniae juga menjadi penyebab signifikan infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada pasien yang dirawat di rumah sakit atau menggunakan kateter urin. Gejala ISK meliputi nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, urine keruh atau berdarah, dan nyeri panggul.
Infeksi K. pneumoniae lebih rentan terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien dengan diabetes, penyakit paru-paru kronis, alkoholisme, atau mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit dengan alat bantu medis seperti ventilator atau kateter.
Penularan bakteri ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, terutama melalui tangan yang tidak bersih, atau melalui kontak dengan permukaan dan peralatan medis yang terkontaminasi. Kebersihan tangan yang baik adalah kunci pencegahan penyebaran infeksi.
Diagnosis infeksi K. pneumoniae melibatkan pemeriksaan sampel cairan tubuh seperti dahak, urine, atau darah, tergantung pada lokasi infeksi. Dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan radiologi seperti rontgen dada untuk mendiagnosis pneumonia.
Pengobatan infeksi K. pneumoniae biasanya memerlukan antibiotik. Namun, tantangan utama adalah meningkatnya resistensi bakteri ini terhadap berbagai jenis antibiotik, termasuk karbapenem yang sering menjadi pilihan terakhir. Pemilihan antibiotik yang tepat memerlukan uji sensitivitas.
Mengingat potensi bahaya dan meningkatnya resistensi antibiotik, pencegahan infeksi Klebsiella pneumoniae sangat penting. Langkah-langkah pencegahan meliputi praktik kebersihan yang ketat, pengendalian infeksi yang efektif di fasilitas kesehatan, dan penggunaan antibiotik yang bijak.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !
