Kelelahan Rasa lelah yang berlebihan atau energi yang menurun drastis adalah gejala pramenstruasi (PMS) yang sangat umum dan seringkali mengganggu. Banyak wanita merasakan diri mereka “kehabisan daya” beberapa hari menjelang menstruasi, bahkan setelah tidur yang cukup. Ironisnya, meskipun tubuh terasa sangat lelah di siang hari, beberapa wanita justru mengalami kesulitan tidur di malam hari, memperparah rasa kantuk dan lesu di siang harinya.
Fluktuasi hormon, terutama penurunan kadar estrogen dan peningkatan progesteron menjelang menstruasi, diyakini menjadi pemicu utama Kelelahan Rasa ini. Hormon-hormon ini memengaruhi neurotransmitter di otak yang mengatur siklus tidur-bangun dan tingkat energi. Perubahan kimiawi ini dapat mengganggu pola tidur normal, menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak berkualitas, sehingga membuat tubuh terasa lesu.
Dampak dari Kelelahan Rasa lelah ekstrem ini sangat signifikan. Konsentrasi menurun, produktivitas berkurang, dan suasana hati menjadi lebih mudah tersinggung. Aktivitas sehari-hari yang biasanya mudah dilakukan terasa berat, dan keinginan untuk berinteraksi sosial juga bisa berkurang drastis. Ini memengaruhi kualitas hidup secara menyeluruh, dan mengganggu berbagai aktivitas.
Penting untuk membedakan antara kelelahan biasa dan Kelelahan Rasa lelah yang terkait dengan PMS. Kelelahan PMS cenderung muncul secara siklik menjelang menstruasi dan menghilang setelahnya. Namun, jika rasa lelah sangat parah atau terus-menerus terjadi di luar siklus menstruasi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi medis lainnya, dan mendapatkan penanganan yang akurat.
Untuk mengelola kelelahan: rasa lelah saat PMS, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Pertama, prioritaskan tidur yang berkualitas. Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Ciptakan rutinitas tidur yang menenangkan, seperti mandi air hangat atau membaca buku sebelum tidur, sehingga tidur bisa menjadi lebih berkualitas.
Kedua, meskipun terasa sulit, tetaplah aktif secara fisik. Olahraga teratur, bahkan hanya jalan kaki ringan, dapat meningkatkan energi dan kualitas tidur. Hindari kafein dan minuman berenergi berlebihan, terutama di sore hari, karena dapat memperparah gangguan tidur dan membuat kelelahan: rasa lelah semakin parah.
Ketiga, perhatikan asupan nutrisi. Konsumsi makanan sehat kaya zat besi, magnesium, dan vitamin B dapat membantu meningkatkan energi. Batasi asupan gula dan makanan olahan yang dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan energi secara drastis. Jika diperlukan, konsultasi dengan dokter tentang suplemen yang mungkin membantu, sehingga dapat menyeimbangkan nutrisi.
