Mitos atau Fakta? Keseringan Keramas Bikin Rambut Tidak Sehat? Ini Penjelasannya!

Read Time ~ 2 minutes

Banyak orang percaya bahwa terlalu sering keramas dapat membuat rambut tidak sehat, kering, dan kehilangan kilau alaminya. Namun, apakah anggapan ini benar adanya? Frekuensi ideal keramas sebenarnya sangat bergantung pada jenis rambut, aktivitas sehari-hari, dan kondisi kulit kepala setiap individu. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar kebiasaan keramas tidak justru membuat rambut tidak sehat.

Salah satu alasan mengapa sebagian orang percaya bahwa sering keramas menyebabkan rambut kurang sehat adalah karena proses keramas dapat menghilangkan minyak alami (sebum) yang diproduksi oleh kulit kepala. Sebum berfungsi untuk melembapkan dan melindungi rambut. Jika keramas dilakukan terlalu sering, produksi sebum alami ini bisa terganggu, menyebabkan rambut menjadi kering, rapuh, dan terlihat rambut kurang baik. Terutama bagi pemilik rambut kering atau kulit kepala kering, keramas setiap hari mungkin memang terlalu sering dan dapat membuat kondisi rambut semakin buruk.

Namun, bagi individu dengan jenis rambut berminyak atau yang sangat aktif berkeringat, keramas setiap hari justru dapat membantu menjaga kebersihan kulit kepala dan mencegah penumpukan minyak, kotoran, dan residu produk yang dapat membuat rambut Kurang Baik dan lepek. Dalam kasus ini, frekuensi keramas yang lebih sering mungkin diperlukan untuk menjaga kesehatan dan penampilan rambut.

Selain frekuensi, jenis produk sampo yang digunakan juga memegang peranan penting. Penggunaan sampo yang terlalu keras, mengandung sulfat tinggi, atau tidak sesuai dengan jenis rambut dapat menghilangkan terlalu banyak minyak alami dan membuat rambut tidak sehat, kering, dan iritasi pada kulit kepala. Pilihlah sampo yang lembut, mengandung bahan-bahan alami, dan sesuai dengan jenis rambut Anda. Penggunaan kondisioner setelah keramas juga sangat penting untuk membantu melembapkan kembali rambut dan membuatnya lebih mudah diatur.

Jadi, kesimpulannya, anggapan bahwa keseringan keramas pasti membuat rambut tidak sehat tidak sepenuhnya benar. Frekuensi keramas yang ideal bersifat personal. Kuncinya adalah mengenali jenis rambut dan kondisi kulit kepala Anda, serta memilih produk perawatan rambut yang tepat. Jika Anda merasa rambut Anda menjadi kering, kusam, atau rambut tidak sehat setelah sering keramas, cobalah untuk mengurangi frekuensinya atau mengganti produk perawatan rambut yang lebih lembut. Mengamati bagaimana rambut Anda bereaksi terhadap frekuensi keramas yang berbeda adalah cara terbaik untuk menentukan rutinitas keramas yang paling sesuai dan menjaga rambut tetap sehat dan berkilau.