Dampak Buruk Begadang: Meningkatkan Risiko Stroke yang Mengintai

Read Time ~ 2 minutes

Begadang, atau kebiasaan tidur larut malam dan kurang tidur, seringkali dianggap remeh oleh banyak orang, terutama di kalangan usia muda yang aktif. Namun, kebiasaan ini menyimpan berbagai dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah peningkatan risiko stroke. Kurang tidur kronis dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh vital dan menciptakan kondisi yang memicu terjadinya serangan stroke yang mematikan atau menyebabkan kecacatan permanen.

Salah satu dampak buruk begadang yang signifikan terhadap risiko stroke adalah peningkatan tekanan darah. Saat tubuh kurang tidur, sistem saraf simpatik menjadi lebih aktif, yang dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan penyempitan pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama stroke. Kebiasaan begadang secara terus-menerus dapat menyebabkan tekanan darah tinggi kronis yang tidak terkontrol, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke, baik iskemik (penyumbatan pembuluh darah) maupun hemoragik (pecahnya pembuluh darah).

Selain itu, begadang juga dapat mengganggu kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kurang tidur dapat menyebabkan resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Kadar gula darah yang tinggi dan diabetes merupakan faktor risiko independen untuk stroke. Kerusakan pada pembuluh darah akibat diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Dampak buruk begadang lainnya yang berkontribusi terhadap risiko stroke adalah peningkatan peradangan dalam tubuh. Kurang tidur kronis dapat memicu pelepasan senyawa inflamasi yang dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri. Aterosklerosis adalah penyebab utama stroke iskemik karena dapat menyempitkan atau menyumbat aliran darah ke otak.

Lebih lanjut, begadang juga dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur kronis dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang juga merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.

Tidak hanya itu, begadang juga dapat memicu stres oksidatif, yaitu ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Stres oksidatif dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel pembuluh darah di otak, dan meningkatkan risiko stroke.