Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial, yaitu saluran udara yang membawa oksigen ke paru-paru. Kondisi ini seringkali ditandai dengan batuk berdahak yang persisten. Meskipun banyak orang menganggapnya sebagai penyakit ringan, terutama bronkitis akut, bronkitis dapat memberikan dampak buruk yang signifikan bagi kesehatan, terutama jika menjadi kronis atau tidak ditangani dengan baik.
Salah satu dampak buruk utama bronkitis adalah gangguan pernapasan. Peradangan pada saluran bronkial menyebabkan penyempitan dan peningkatan produksi lendir, yang menyulitkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, mengi (bunyi siulan saat bernapas), dan rasa berat di dada. Pada bronkitis kronis, gangguan pernapasan ini dapat menjadi permanen dan sangat membatasi aktivitas sehari-hari.
Batuk kronis yang menjadi ciri khas bronkitis juga dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh. Batuk yang terus-menerus dan kuat dapat menyebabkan kelelahan fisik, gangguan tidur, dan nyeri dada atau perut akibat otot-otot yang tegang karena batuk. Selain itu, batuk kronis juga dapat memicu sakit kepala dan bahkan inkontinensia urin pada beberapa orang.
Bronkitis, terutama yang kronis, dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pernapasan berulang. Saluran bronkial yang meradang dan dipenuhi lendir menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan virus. Akibatnya, penderita bronkitis lebih rentan terkena pneumonia atau infeksi saluran pernapasan lainnya, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Dampak buruk jangka panjang dari bronkitis kronis sangat mengkhawatirkan. Peradangan yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saluran bronkial, termasuk penebalan dinding bronkus dan hilangnya elastisitas paru-paru. Kondisi ini dapat berkembang menjadi Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), sebuah kelompok penyakit paru-paru progresif yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis. PPOK dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang parah, penurunan kualitas hidup, dan bahkan kematian.
Selain dampak langsung pada sistem pernapasan, bronkitis juga dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular. Kekurangan oksigen kronis akibat gangguan pernapasan dapat membebani jantung, meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung pulmonal (cor pulmonale), yaitu pembesaran dan kegagalan ventrikel kanan jantung akibat tekanan darah tinggi di arteri paru-paru.